Review Lengkap Film The Amazing Spider-Man 2

"Hidup adalah untuk memilih. Tetapi untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa diri Anda dan untuk apa, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin pergi ke sana.” Kalimat dari Kofi Annan itu seolah menggambarkan dunia baru Peter Parker sebagai Spider-Man.

Sutradara Marc Webb kembali mengajak penggemar untuk menapaki sejarah masa lalu dalam hidup Peter Parker (Andrew Garfield). Mengapa orangtuanya meninggalkan dia di rumah bibinya dan tak pernah kembali?


Jawaban yang amat dinanti Peter itu merupakan hal penting bagi hidupnya. Satu-satunya kenangan dari orangtuanya adalah tas kerja sang ayah yang berisi beberapa catatan bertuliskan 'Roosevelt' dan sebuah kalkulator.

Di sisi lain, Peter Parker tetap menjalani hidupnya dengan ceria sebagai pahlawan kebanggaan kota New York. Hampir semua pekerjaan menolong orang dia lakukan. Menangkap penjahat, menyelamatkan nyawa orang, hingga menolong anak yang di-bully. Spider-Man membuat pihak kepolisian setempat seperti pemakan gaji buta.

Ketika hidup berjalan sebagaimana mestinya, dan aman-aman saja, orang-orang mulai mencari kambing hitam. Kehadiran Spider-Man dianggap sebagian penduduk terlalu mencampuri urusan orang lain. "Biarkanlah polisi bekerja," kata suara miring dari radio.

Meskipun semakin besar gelombang penolakan pada kehadiran sang manusia laba-laba, Max Dillon (Jamie Foxx) tetap memuja Spiderman. Mekanik listrik di perusahaan Oscorp itu menganggap Spidey satu-satunya teman. Hanya dia yang melihat Max ada. Selama ini, ia selalu mendapat perlakuan buruk dari orang lain.

Layaknya fanatik, Max menempel seluruh dinding kamarnya dengan foto dan poster Spider-Man. Bahkan ia bermonolog di depan kaca seolah-olah ia dan Spidey adalah sahabat.

"Kau adalah mata dan telingaku. Aku membutuhkanmu," itulah kata-kata Spider-Man yang selalu diingat Max, kalimat yang membuatnya dianggap sebagai manusia.

Setelah penonton diajak masuk ke masing-masing karakter penting di film ini, jalan cerita kemudian terasa lebih dramatis saat jagoan kita dihadapkan pada beberapa pilihan sulit. Pilihan yang akan membuka gerbang neraka untuk hidup Peter, dan pilihan yang menentukan takdirnya sebagai pahlawan.

The Amazing Spider-Man 2' menjadi film pembuka bagi dunia baru Peter Parker untuk berhadapan dengan musuh-musuh terhebat. Sebagai permulaan, ia akan melawan Electro (Jamie Foxx), Goblin (Dane DeHaan), dan The Rhino (Paul Giamatti).

Produser Avi Arad optimis bahwa penonton akan sangat menikmati film selanjutnya karena tokoh jahat yang menghibur. "Ini tidak seperti seseorang yang lahir menjadi penjahat. Sesuatu terjadi dan mengubah hidupnya. Beberapa orang bisa mengatasinya dan menjadi pahlawan. Tapi beberapa orang lainnya membenci dunia atas apa yang mereka alami, dan menjadi jahat," katanya.

Emma Stone semakin bersinar terang dalam perannya sebagai Gwen Stacy. Chemistry-nya bersama Andrew Garfield tak perlu diragukan lagi, apalagi keduanya memang berpacaran di kehidupan nyata. Pertarungan Spidey dengan musuh-musuhnya juga terasa lebih dramatis dan menggugah semangat berkat musik dari Hans Zimmer.

'The Amazing Spider-Man 2' memberikan suguhan lengkap dari berbagai sisi kehidupan Peter Parker, dan apa yang akan ia hadapi selanjutnya.

Sumber




iklan

0 Response to "Review Lengkap Film The Amazing Spider-Man 2"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar: